Chocolate Ville
Apa yang ada di benak kalian
ketika pertama mendengar nama tersebut?
Sebuah desa pembuat coklat? Taman
hiburan?
Nah, Chocolate Ville ini
sebenarnya adalah sebuah restoran yang terdapat di Bangkok, Thailand. Kebetulan
awal tahun lalu aku dan teman-temanku berkunjung ke tempat ini untuk mengisi liburan
ala backpacker. Dengan konsep tempat modern ala eropa, tempat ini sangat recommended kalau kalian berkunjung ke Bangkok. Ketika
kalian ke sini pastinya tidak menyangka ini adalah sebuah restoran nyata karena
tempatnya lebih seperti taman hiburan dengan banyak obyek menarik untuk tempat
foto. Selain karena tempat yang sangat luas, dengan konsep interior alam
terbuka dengan danau kecil di dalamnya membuat tempat ini sungguh mempesona.
Meski tempat ini adalah sebuah
restoran, jangan khawatir kalau kalian tidak ingin makan di sini. Meski ingin,
tapi mengingat kami di sini hanya modal low
budget, makan di restoran ini dipastikan akan cukup menguras kantong
sehingga kami ke sini cuman numpang foto. Sudah niat dari awal kalau kita tidak
akan lama-lama di sini alias hanya ingin menikmati keindahan restoran, numpang
foto sepuasnya, lalu pulang. hahaha
Foto yang di atas ini adalah bagian depan restoran yang dipenuhi banyak spot keren untuk foto. Bahkan sebelum kalian masuk ke restorannya sudah disuguhi banyak spot bagus. Kalau foto di bawahnya ini adalah bagian pintu masuk setelah kalian melewati spot gambar di atas melalui pintu samping. Begitu masuk pintu depan restoran kalian akan langsung melihat danau kecil yang ditengahnya terdapa beberapa bangunan dengan desain eropa yang sungguh menarik dan luar biasa.
Meski tempanya agak jauh dari pusat kota, ketika sampai di sana dijamin tidak akan meyesal. Perjalanan yang waktu itu kami tempuh dari Platinum ke Chocolate Ville memakan waktu sekitar satu jam saja menggunakan taxi. Kalau ingin berkunjung ke sini satu-satunya cara adalah menggunakan taxi karena tidak ada transportasi umum lain yang dapat mencapai tempat ini, bahkan kalau tidak salah di seberang restoran ini masih berupa hamparan sawah yang luas. Biaya transportasi saat itu kalau dibagi rata berlima, satu orang habis 220 B pp.
Open hours : Everyday, 4.00 p.m till 12 a.m
#31harimenulis